para pendiri bangsa dari minangkabau (sumatera barat)

Senin, 23 Maret 2015

kecamatan kemayoran; sejarah wilayah kemayoran, jakarta pusat


Kecamatan Kemayoran: sekelumit sejarah wilayah Kecamatan Kemayoran.

 oleh : Rahmato Ismail 

 Kemayoran, sebagai salah satu Kecamatan di Jakarta Pusat dulunya pernah menjadi lokasi Bandar Udara (Bandara) domestik yang melayani rute-rute penerbangan nasional ke seluruh wilayah Indonesia. Dan setelah lokasi Bandara domestik dipindahkan oleh Pemerintah ke Bandara Cengkareng (Bandara nasional/internasional Soekarno-Hatta) maka kawasan bekas Bandara Kemayoran berubah menjadi kawasan modern dengan banyaknya gedung-gedung pencakar langit di kawasan tsb. Wilayah Kemayoran yang terbentuk menjadi Kecamatan tersendiri, sebelumnya terdiri atas 6 Kelurahan yaitu: Sumur Batu, Serdang, Harapan Mulia, Kebon Kosong, Kemayoran dan Gunung Sahari Selatan. Dan setelah itu beberapa Kelurahan dipecah menjadi 2 Kelurahan yaitu: Kelurahan Serdang dipecah menjadi Kelurahan Serdang dan Kelurahan Utan Panjang, dan Kelurahan Harapan Mulia dipecah menjadi 2 Kelurahan yaitu: Kelurahan Harapan Mulia dan Kelurahan Cempaka Baru. Dahulu wilayah Kemayoran merupakan kampung tua di Jakarta. Wilayah Kemayoran cukup luas yang dulunya wilayahnya dari Sumur Batu, Serdang, Pasar Nangka, Kebon Kosong, Kepu,Gang Sapi(Sampi) dan sampai jalan Bungur Besar.Dan perlu diketahui sekarang wilayah Jl. Bungur Besar terbagi menjadi 2 wilayah yaitu sebagian masuk wilayah Kecamatan Senen yaitu dari Jl.Bungur Besar 1 s/d Jl.Bungur Besar 9. Dan sebagian masuk wilayah Kecamatan Kemayoran yaitu dari Jl.Bungur Besar 10 s/d Jl.Bungur Besar 20. Wilayah Kemayoran dibelah oleh kali atau sungai kecil hasil sodetan dari Kali Ciliwung yang masih mengalir lancar sampai saat ini yang membelah Jl.Utan Panjang sampai wilayah Sumur Batu dan terus tersambung dengan Kali Sunter. Dan kali sodetan ini dulunya berfungsi untuk mengairi sawah-sawah tapi karena dampak pembangunan pada zaman Orde Baru maka sawah-sawah tsb diurug dan berubah menjadi pemukiman penduduk. Pada mulanya penduduk asli Kemayoran adalah orang Betawi. Karena dampak pembangunan sejak zaman Orde Baru, Kampung Kemayoran bertambah padat penduduknya dan lahan-lahan persawahan, empang-empang ikan maupun tanah berawa diuruk untuk dijadikan pemukiman penduduk dan tempat usaha/pertokoan.Asal mula kata "Kemayoran" berasal dari kata "Mayor" yaitu suatu pangkat atau jabatan yang diberikan Pemerintah Belanda kepada orang yang telah berjasa membantu pemerintah Belanda. Pangkat Mayor tsb diberikan kepada orang-orang Belanda dan orang-orang Cina yang dianggap berjasa.Mereka diberi tugas untuk menarik pajak setiap hari kepada warga pribumi. Oleh karena itu banyak mereka yang diberi pangkat "Mayor" menjadi kaya raya dan menguasai tanah-tanah warga pribumi atas perintah Pemerintah Belanda dan menjadi Tuan tanah di wilayah Kemayoran. Pada waktu pemerintah Belanda berkuasa di Kemayoran, banyak didatangkan orang-orang dari luar daerah untuk dipekerjakan secara paksa untuk membangun jalan dan membuat parit-parit. Banyaknya pendatang ini yang kawin dengan penduduk asli Betawi Kemayoran yang membuat pertambahan penduduk Kemayoran. Dan setelah masa kemerdekaan banyak pendatang masuk ke Kemayoran yang berasal dari Jawa Tengah, Sumatera, NTB, NTT, Sulawesi dan Kalimantan.Selain itu banyak juga orang Cina dan Arab yang menetap di wilayah Kemayoran. Setelah era kemerdekaan, wilayah Kemayoran menjadi bagian wilayah Kecamatan Sawah Besar, Kewedanaan Penjaringan-Walikota Jakarta Raya. Pada 1963, wilayah Kemayoran menjadi bagian wilayah Kecamatan Senen, Walikota Jakarta Raya.Dan pada 1968 wilayah Kemayoran menjadi Kecamatan tersendiri yang terdiri atas 6 Kelurahan yaitu: Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Kebon Kosong, Serdang, Harapan Mulia dan Sumur Batu. Pada saat Daendels berkuasa yaitu pada masa Belanda berkuasa, tanah-tanah di wilayah Kemayoran banyak dijual kepada orang-orang kaya bangsa Belanda, Cina dan Arab diantaranya yaitu:De Groof, Rusendal, H.Husen Madani, Abdullah. Proyek pembangunan jalan Anyer sampai Panarukan dibiayai oleh penjualan tanah-tanah di Kemayoran oleh Daendels. Demikian Sekelumit sejarah wilayah Kemayoran sebagai salah satu Kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Pusat. 

Penulis adalah Mantan Wartawan "BETAWI POS NASIONAL", warga asli Kemayoran, wartawan freelance dan guru bhs.Inggris & Komputer. 
email : rahmato.ismail@gmail.com phone : 081293487905, 087854467989